Statistiknya sangat mengkhawatirkan.

Tembakau membunuh hingga setengah dari penggunanya, dan lebih dari delapan juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit terkait tembakau — termasuk 1,3 juta bukan perokok yang terpapar asap rokok secara pasif. Di Singapura saja, enam orang meninggal setiap hari karena penyakit terkait merokok seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan gangguan paru-paru kronis.

Namun meskipun angkanya mencengangkan, masih banyak pernyataan yang sering terdengar:

“Saya hanya merokok atau vape saat bersama teman.”

“Saya tidak merokok, saya hanya pakai vape — pasti tidak terlalu berbahaya.”

Jika ini terdengar familiar — baik Anda yang mengatakannya atau mendengarnya dari orang lain — sekarang saatnya untuk melihat lebih dalam. Karena apakah itu vape atau sesekali merokok, kebiasaan “santai” ini tetap membawa risiko kesehatan yang nyata.

Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei, ini adalah pengingat yang tepat: bahkan merokok sesekali atau menggunakan vape secara sosial dapat memengaruhi tubuh, pikiran, dan orang-orang di sekitar Anda.

Satu Hisapan Sudah Cukup

Bukan perokok atau pengguna vape aktif? Bukan berarti Anda bebas risiko.

Asap rokok mengandung benzo[a]pyrene, karsinogen kuat yang dapat merusak gen penekan tumor p53 — gen yang berfungsi mencegah pertumbuhan sel abnormal. Ketika gen ini terganggu, bahkan satu sel paru-paru dapat mulai bermutasi dan meningkatkan risiko kanker paru. Kerusakannya tidak perlu bertahun-tahun untuk terbentuk — bisa dimulai hanya dari satu batang rokok.

Vape sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman, tetapi asumsi ini tidak sepenuhnya benar. Aerosol dari vape masih mengandung nikotin, formaldehida, dan partikel ultrahalus yang dapat mengiritasi paru-paru dan pembuluh darah. Studi menunjukkan bahwa vape dapat memicu peradangan saluran napas, menurunkan fungsi paru, serta meningkatkan detak jantung dan tekanan darah — bahkan pada pengguna ringan atau sesekali. Di Singapura, banyak orang menganggap vape sebagai pilihan yang “lebih ringan” atau “hanya untuk sosial”, padahal secara medis, risikonya jelas dan tidak bisa diabaikan.

Baik itu rokok maupun vape, bahaya tidak menunggu sampai menjadi kebiasaan. Itu dimulai sejak hisapan pertama.

Konsultasi dengan Dokter

Dari Sekali-Sekali Menjadi Kecanduan

Perokok sosial dan pengguna vape kasual sering merasa mereka masih dalam kendali. “Saya hanya lakukan kalau sedang kumpul,” atau “Saya bisa berhenti kapan saja” adalah kalimat umum. Tapi sains berkata lain.

Nikotin sangat adiktif, bahkan dalam jumlah kecil. Setiap hisapan memberikan rasa lega atau stimulasi singkat — sesuatu yang akan dengan cepat dicari ulang oleh otak Anda. Seiring waktu, pemicunya menjadi rutinitas, dan rutinitas menjadi kebiasaan.

Meski Anda tidak merokok atau vape setiap hari, tubuh tetap bisa mengalami gejala putus nikotin saat kadarnya menurun. Gejalanya bisa berupa:

• Mudah marah atau gelisah 
• Sulit berkonsentrasi 
• Perubahan suasana hati atau cemas 
• Lelah atau depresi ringan 
• Keinginan kuat dan tiba-tiba — terutama di situasi familiar seperti pertemuan sosial atau setelah makan

Efek ini bisa datang tiba-tiba. Seseorang yang hanya merokok atau vape setiap beberapa hari pun bisa mendapati dirinya lebih sering memikirkannya. Meski tidak selalu langsung merokok atau menggunakan perangkat, siklus mental antara keinginan dan kelegaan sementara akan semakin sulit diputuskan.

Pada vape, siklus ini bahkan lebih menggoda. Rasa buah, manis, dan seperti dessert membuat vape terasa lebih ringan dan mudah menjadi kebiasaan — terutama di kalangan pengguna muda. Ini bukan hanya menutupi rasa nikotin yang tajam, tetapi juga memperkuat penggunaan berulang melalui daya tarik sensorik.

Anda tidak perlu menghabiskan satu perangkat seminggu atau satu bungkus rokok sehari untuk mengalami ketergantungan. Bagi banyak orang, semuanya dimulai dari “satu hisapan” — dan perlahan menjadi kebiasaan.

Dampaknya Tidak Hanya pada Diri Anda

Meskipun merokok atau vape adalah pilihan pribadi, itu tetap dapat memengaruhi orang lain di sekitar Anda.

Terutama di lingkungan tertutup atau bersama, bahkan penggunaan sesekali pun bisa membuat orang lain terpapar apa yang Anda hembuskan. Baik di rumah, dalam mobil, maupun ruang dalam lainnya, orang di sekitar akan ikut menghirup zat-zat yang dapat memicu gejala pada penderita alergi atau gangguan pernapasan. Anak-anak sangat sensitif dan dapat mengalami batuk atau gangguan pernapasan dalam jangka panjang.

Kekhawatiran ini juga berlaku untuk vape. Vape sering dianggap tidak berbahaya bagi orang lain, tetapi anggapan itu tidak didukung bukti ilmiah. Uapnya mungkin lebih wangi, tetapi tetap mengandung partikel halus dan residu kimia yang bisa bertahan di udara. Di area yang kurang ventilasi, paparan singkat saja dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang di sekitar.

Dampak ini mudah diabaikan, tetapi akan terus menumpuk. Cara paling jelas untuk melindungi orang lain adalah berhenti merokok dan vape sepenuhnya.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Saat yang Tepat untuk Berubah

Jika Anda sudah berpikir untuk berhenti, sekarang adalah waktu yang bermakna untuk mulai. Hari Tanpa Tembakau Sedunia bukan hanya pengingat akan bahayanya, tetapi juga kesempatan untuk mengendalikan kesehatan Anda dan mengurangi risiko bagi orang-orang di sekitar. Baik Anda merokok atau menggunakan vape, sesekali maupun sering, menguranginya atau berhenti sepenuhnya dapat memberikan dampak besar.

Di Singapura, penting juga untuk diketahui bahwa vape adalah ilegal. Penggunaan, penjualan, dan kepemilikan perangkat vape dilarang oleh hukum. Berhenti bukan hanya keputusan kesehatan — tetapi juga langkah mematuhi hukum dan melindungi orang lain.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kami melalui Healthway Medical untuk mengetahui lebih lanjut tentang program berhenti merokok dan vape. Dengan klinik yang tersebar di seluruh Singapura, dukungan selalu tersedia ketika Anda siap untuk memulai langkah pertama.

Cari Klinik