
Sebagai orang tua, kita rela melakukan apa saja demi melindungi kesehatan anak-anak kita. Kita selalu memastikan mereka tidak melewatkan janji medis, mencatat setiap pencapaian tumbuh kembang, dan mengikuti jadwal vaksinasi mereka dengan cermat. Namun, seberapa sering kita berhenti sejenak dan memikirkan kesehatan diri sendiri? Di tempat seperti Singapura, di mana kehidupan bergerak cepat dan jadwal selalu padat, sangat mudah untuk menomorduakan diri sendiri — sampai akhirnya sesuatu terjadi.
Kecenderungan untuk mengabaikan kebutuhan pribadi ini sering kali termasuk vaksinasi. Sebagian besar dari kita telah menyelesaikan vaksinasi rutin semasa kecil dan jarang memikirkannya lagi — dan itu wajar. Banyak vaksin masa kecil memang memberikan perlindungan jangka panjang, bahkan seumur hidup. Namun, ada juga vaksin yang secara khusus direkomendasikan untuk orang dewasa. Vaksin ini bukan untuk menggantikan yang sebelumnya, tetapi untuk menangani risiko yang muncul seiring bertambahnya usia, kondisi kesehatan, gaya hidup, atau kebutuhan perjalanan.
Karena vaksin-vaksin ini diberikan di usia dewasa, sering kali mereka tidak menjadi prioritas — apalagi saat kita merasa sehat dan berasumsi sudah cukup terlindungi. Padahal, perlindungan tidak selalu berarti kekebalan seumur hidup. Bayangkan sistem imun Anda seperti perangkat pintar atau komputer. Sesekali, ia perlu diperbarui agar tetap bekerja optimal — dan vaksinasi adalah bagian dari pembaruan itu.
Dengan pemahaman ini, sekarang adalah waktu yang tepat untuk meninjau vaksin apa saja yang mungkin Anda perlukan sebagai orang dewasa. Ketahui kapan vaksin-vaksin tersebut direkomendasikan, apa yang mereka lindungi, dan mengapa memperbaruinya tetap menjadi bagian penting dari menjaga kesehatan jangka panjang.
Vaksin Flu – Mengapa Masih Penting untuk Dimiliki
Influenza, atau flu, adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular dan dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan kelelahan. Dalam kasus yang lebih serius, flu dapat menimbulkan komplikasi seperti pneumonia, yang dalam situasi langka bisa berujung pada kematian — bahkan pada orang dewasa yang sebelumnya sehat.
Di Singapura, flu beredar sepanjang tahun, namun biasanya mencapai puncaknya antara bulan April hingga Juli dan November hingga Januari. Selama periode ini, virus menyebar dengan sangat mudah di sekolah, kantor, acara yang ramai, dan transportasi umum.
Karena penyebarannya yang cepat di masa-masa puncak ini, vaksinasi flu sangat penting untuk menurunkan risiko Anda. Suntikan vaksin flu membantu tubuh membentuk perlindungan terhadap jenis virus flu yang paling umum pada musim tersebut. Meskipun vaksin tidak selalu mencegah infeksi sepenuhnya, vaksin ini dapat mengurangi tingkat keparahan gejala serta menurunkan risiko sakit parah, dirawat di rumah sakit, atau masa pemulihan yang panjang.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin Flu?
Vaksin flu direkomendasikan untuk semua orang dewasa, namun sangat penting bagi mereka yang:
• Berusia 65 tahun ke atas
• Sedang hamil
• Memiliki kondisi kronis seperti diabetes, penyakit jantung, ginjal, atau paru-paru
• Memiliki sistem imun yang lemah
• Tinggal bersama atau merawat bayi, orang tua, atau individu dengan risiko kesehatan lebih tinggi
Seberapa Sering Harus Mendapatkan Vaksin Flu?
Virus flu bermutasi dengan cepat, yang berarti vaksin tahun lalu mungkin tidak cukup melindungi dari jenis virus yang beredar tahun ini. Karena itu, vaksin flu baru dikembangkan dan dirilis setiap tahun agar sesuai dengan perubahan tersebut. Selain itu, kadar antibodi dalam tubuh juga bisa menurun seiring waktu — inilah mengapa suntikan vaksin flu tahunan sangat dianjurkan.
Untuk beberapa orang dengan risiko kesehatan lebih tinggi, dokter mungkin menyarankan vaksinasi setiap enam bulan, tergantung pada kondisi kesehatan dan jenis virus yang sedang beredar.
Vaksin Pneumokokus – Mengapa Jangan Diabaikan
Penyakit pneumokokus dapat menyebabkan infeksi serius seperti pneumonia, meningitis, bakteremia, dan infeksi telinga. Meskipun sering dikaitkan dengan masa kanak-kanak, penyakit ini tetap menjadi ancaman nyata bagi orang dewasa. Risikonya akan lebih tinggi pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas, atau yang memiliki kondisi kronis yang memengaruhi paru-paru, jantung, ginjal, atau sistem imun.
Infeksi ini tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. Gejala bisa dimulai dengan batuk ringan, demam rendah, atau sakit telinga, dan sering kali disalahartikan sebagai penyakit biasa. Namun, kondisi ini dapat berkembang menjadi gejala yang lebih parah seperti nyeri dada, kebingungan, atau sakit kepala hebat. Tergantung pada bagaimana infeksi menyebar, komplikasi yang muncul bisa saja memerlukan rawat inap dan masa pemulihan yang lebih lama.
Meskipun pengobatan tersedia, pemulihan dari infeksi pneumokokus yang serius bisa memakan waktu. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan berkepanjangan, mengganggu aktivitas harian, dan memperlambat kembalinya kondisi tubuh ke keadaan normal. Dalam hal ini, risiko akibat tidak divaksinasi bisa jauh lebih besar daripada yang disadari banyak orang.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin Pneumokokus?
Di Singapura, vaksin pneumokokus direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, karena kelompok usia ini lebih rentan mengalami komplikasi serius. Vaksin ini juga dianjurkan untuk orang dewasa dengan kondisi medis jangka panjang seperti diabetes, atau masalah kronis yang memengaruhi jantung, paru-paru, ginjal, atau hati. Individu dengan sistem imun yang lemah juga termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Untuk memberikan perlindungan terhadap risiko ini, saat ini terdapat dua jenis vaksin pneumokokus yang digunakan:
PCV13 (vaksin konjugat pneumokokus 13-valen), yang melindungi terhadap 13 jenis bakteri umum
PPSV23 (vaksin polisakarida pneumokokus 23-valen), yang mencakup 23 jenis bakteri
Seberapa Sering Harus Mendapatkan Vaksin Pneumokokus?
Untuk sebagian besar orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, jadwal umum meliputi satu dosis vaksin PCV13 terlebih dahulu, diikuti dengan vaksin PPSV23 pada waktu yang ditentukan kemudian. Urutan ini membantu membentuk perlindungan yang lebih kuat dan tahan lama, terutama bagi mereka yang belum pernah menerima vaksin sebelumnya.
Jika Anda berusia di bawah 65 tahun tetapi memiliki kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko infeksi, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk memulai vaksinasi lebih awal. Jarak antara dosis bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan dan riwayat medis Anda, jadi sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan saran yang sesuai.

Vaksin Tdap – Perlindungan dari Risiko Sehari-hari
Tetanus, difteri, dan pertusis mungkin terdengar seperti penyakit dari masa lalu, tetapi ketiganya masih menjadi risiko nyata bagi orang dewasa. Vaksin Tdap — singkatan dari tetanus, difteri, dan pertusis aseluler — membantu melindungi tubuh dari ketiga infeksi ini.
Dimulai dari tetanus, ini adalah infeksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka gores, luka tusuk, atau sayatan — yang bisa terjadi saat melakukan aktivitas sehari-hari di rumah atau di luar ruangan. Setelah masuk, bakteri akan melepaskan racun yang menyerang saraf, menyebabkan otot menjadi kaku, kejang, atau rahang terkunci. Dalam kasus yang parah, kondisi ini bisa mengganggu pernapasan dan mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Difteri dan pertusis adalah infeksi saluran pernapasan yang menyebar melalui batuk atau bersin, menjadikannya lebih mudah menular dibandingkan tetanus. Difteri menyerang hidung dan tenggorokan, dan pada kasus yang serius dapat menyebabkan kesulitan bernapas, gangguan jantung, atau kerusakan saraf. Pertusis, yang lebih dikenal sebagai batuk rejan, menyebabkan serangan batuk hebat dan bisa sangat berbahaya bagi bayi. Orang dewasa yang sering berdekatan dengan bayi — seperti orang tua, kakek-nenek, atau pengasuh — bisa saja menularkan penyakit ini tanpa disadari jika vaksinasinya tidak diperbarui.
Inilah sebabnya vaksin penguat Tdap tetap menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan orang dewasa. Meskipun kebanyakan orang telah menerima vaksin ini saat kecil, perlindungan bisa berkurang seiring waktu. Oleh karena itu, suntikan penguat biasanya dianjurkan setiap 10 tahun, atau lebih awal tergantung pada usia, gaya hidup, rencana perjalanan, atau riwayat medis Anda.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin Tdap?
Orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin Tdap dianjurkan untuk segera mendapatkannya, terutama jika sudah bertahun-tahun sejak vaksin tetanus terakhir. Rekomendasi ini menjadi semakin penting bagi mereka yang sering berinteraksi dengan bayi dan anak kecil.
Ibu hamil juga disarankan untuk menerima vaksin Tdap pada setiap kehamilan, idealnya antara minggu ke-27 hingga ke-36. Hal ini membantu memberikan perlindungan awal bagi bayi yang baru lahir, karena mereka masih terlalu kecil untuk menerima vaksin sendiri.
Seberapa Sering Harus Mendapatkan Vaksin Tdap?
Jika Anda belum pernah menerima vaksin Tdap sebagai orang dewasa, sekarang mungkin saatnya untuk melakukannya — bahkan jika Anda telah menyelesaikan vaksinasi masa kecil. Memperbarui vaksin penting untuk perlindungan diri sendiri, apalagi jika gaya hidup atau lingkungan Anda meningkatkan risiko paparan.
Dalam situasi tertentu, dosis tambahan mungkin diperlukan — misalnya setelah luka dalam atau luka yang terkontaminasi, atau tergantung pada riwayat kesehatan Anda. Jika Anda tidak yakin kapan terakhir kali divaksin, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda perlu vaksin tambahan sesuai usia, kondisi kesehatan, atau kebiasaan hidup Anda.
Vaksin HPV – Langkah Penting untuk Mencegah Kanker
Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menginfeksi pria dan wanita. Sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi beberapa jenis tertentu dapat menyebabkan komplikasi serius — termasuk kanker leher rahim, area genital, dan tenggorokan.
Vaksin HPV dirancang untuk melindungi tubuh dari jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi. Tipe 16 dan 18 diketahui berkaitan dengan kanker serviks, sementara tipe 6 dan 11 menjadi penyebab utama kutil kelamin. Vaksin ini menargetkan tipe-tipe tersebut guna mengurangi risiko kanker dan pertumbuhan abnormal akibat HPV.
Ada juga tipe HPV lain yang bisa menyebabkan kutil di area non-genital, seperti kutil pada telapak kaki (plantar warts). Meskipun tidak termasuk dalam cakupan vaksin, hal ini menunjukkan betapa luasnya varian dari keluarga virus HPV.
Di Singapura, vaksin HPV disetujui untuk individu hingga usia 45 tahun. Vaksin ini tetap menjadi cara penting bagi orang dewasa untuk melindungi diri dari komplikasi terkait HPV. Meski tidak selalu menjadi prioritas utama, menunda vaksinasi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah — dan kadang memerlukan perawatan yang lebih kompleks dari yang dibayangkan.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin HPV?
Di Singapura, vaksin HPV disetujui untuk perempuan dan laki-laki berusia 9 hingga 45 tahun. Manfaat perlindungan paling tinggi diperoleh bila vaksin diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, namun orang dewasa tetap bisa mendapatkan perlindungan yang signifikan dari beberapa jenis HPV.
Terdapat dua jenis vaksin utama yang tersedia:
- HPV2 yang melindungi terhadap tipe 16 dan 18
- HPV9, seperti namanya, menawarkan perlindungan lebih luas terhadap sembilan tipe HPV, termasuk yang menyebabkan kutil kelamin dan jenis kanker lainnya
Berdasarkan kebutuhan kesehatan dan saran dokter, perempuan usia 9 hingga 25 tahun dapat menerima salah satu dari dua jenis vaksin tersebut. Sementara itu, untuk pria dan wanita hingga usia 45 tahun, vaksin HPV9 biasanya lebih dianjurkan. Jika Anda masih ragu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.
Seberapa Sering Harus Mendapatkan Vaksin HPV?
Vaksin HPV tidak perlu diberikan setiap tahun. Vaksin ini mengikuti jadwal tetap berdasarkan usia dan jenis vaksin yang digunakan. Setelah seluruh rangkaian dosis selesai, saat ini belum diperlukan suntikan penguat (booster).
Di Singapura, terdapat dua jenis vaksin utama dan jadwal pemberiannya sedikit berbeda, tergantung pada jenis vaksin dan usia penerima. Jika Anda belum mengetahui status vaksinasi Anda, sebaiknya tanyakan pada dokter untuk memastikan apakah Anda masih perlu melengkapi dosisnya.

Jika Anda tidak yakin jenis vaksin HPV apa yang pernah Anda terima, atau sudah berapa dosis yang Anda dapatkan, dokter dapat membantu memeriksa catatan vaksinasi Anda dan memberikan saran tentang langkah selanjutnya.
Vaksin MMR – Mengapa Masih Penting untuk Orang Dewasa
Vaksin MMR melindungi tubuh dari tiga jenis infeksi virus yang umumnya dikaitkan dengan masa kanak-kanak: campak (measles), gondongan (mumps), dan rubela (rubella). Di Singapura, vaksin ini termasuk dalam Jadwal Imunisasi Nasional Anak, dan sebagian besar anak-anak menerima vaksinnya tepat waktu. Namun, hal ini tidak berarti risikonya sudah hilang. Ketiga virus ini masih menyebar secara global, dan di era perjalanan internasional yang umum saat ini, kasus impor tetap dapat muncul di masyarakat.
Bagi orang dewasa yang belum menyelesaikan vaksinasi lengkap atau tidak yakin dengan status vaksinasinya, risiko tertular tetap ada. Campak dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia atau radang otak. Gondongan bisa menimbulkan pembengkakan kelenjar ludah, meningitis, bahkan memengaruhi kesuburan pada pria. Rubela biasanya ringan pada orang dewasa, tetapi jika terjadi selama kehamilan, dapat menyebabkan cacat lahir yang serius. Vaksin MMR memberikan perlindungan terhadap ketiga virus ini dalam satu suntikan.
Meninjau kembali status vaksinasi Anda tetap penting, terutama jika Anda tidak yakin apakah sudah menerima dua dosis penuh. Konsultasi singkat dengan dokter dapat membantu meninjau catatan vaksinasi Anda dan menentukan apakah ada tindakan lanjutan yang perlu diambil.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin MMR?
Vaksin MMR direkomendasikan untuk orang dewasa yang belum menyelesaikan dua dosis penuh atau yang tidak yakin apakah mereka pernah divaksinasi. Ini sangat relevan di Singapura, di mana program vaksinasi campak dan MMR berkembang secara bertahap. Vaksin campak monovalen pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976, diwajibkan pada tahun 1985, dan kemudian digantikan oleh vaksin kombinasi MMR pada tahun 1990. Karena urutan waktu ini, orang dewasa yang lahir pada tahun 1970-an dan 1980-an mungkin belum menerima cakupan vaksinasi penuh — sehingga penting untuk memeriksa kembali status vaksin Anda dengan dokter.
Seberapa Sering Harus Mendapatkan Vaksin MMR?
Vaksin MMR tidak memerlukan suntikan penguat tahunan. Bagi kebanyakan orang dewasa, menyelesaikan dua dosis vaksin sudah cukup untuk memberikan perlindungan jangka panjang. Jika Anda hanya menerima satu dosis, atau tidak yakin dengan riwayat vaksinasi Anda, dokter mungkin akan menyarankan dosis tambahan untuk memastikan perlindungan penuh.
Vaksin Hepatitis B – Tetap Penting bagi Orang Dewasa
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Komplikasi jangka panjangnya meliputi hepatitis kronis, sirosis, dan kanker hati. Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, termasuk melalui barang pribadi yang dipakai bersama, hubungan seksual tanpa pengaman, atau penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan. Meskipun sering kali tidak menunjukkan gejala, Hepatitis B dapat merusak hati secara perlahan tanpa disadari.
Jika gejala muncul, tanda awalnya bisa berupa kulit dan mata menguning (jaundice), mual, rasa tidak nyaman di perut, atau nyeri sendi. Namun, banyak orang yang membawa virus ini tanpa mengetahuinya, sehingga vaksinasi menjadi bentuk perlindungan penting — baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar. Hal ini sangat relevan bagi orang dewasa yang belum menyelesaikan rangkaian vaksinasi saat kecil, atau yang memiliki faktor risiko berdasarkan pekerjaan, gaya hidup, atau riwayat kesehatan.
Di Singapura, vaksin Hepatitis B termasuk dalam Jadwal Imunisasi Nasional Anak maupun Dewasa. Vaksin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan menekan penyebaran infeksi dan melindungi kelompok yang berisiko.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
Vaksin Hepatitis B direkomendasikan bagi orang dewasa yang belum divaksinasi dan memiliki risiko infeksi lebih tinggi. Ini termasuk:
• Petugas medis dan pengasuh
• Individu dengan riwayat infeksi menular seksual
• Orang dewasa dengan penyakit hati atau ginjal kronis
• Mereka yang tinggal serumah dengan penderita Hepatitis B
• Pelancong ke negara-negara dengan tingkat Hepatitis B yang tinggi
Orang dewasa yang sudah menyelesaikan vaksinasi di masa lalu tetapi masih berada dalam kelompok berisiko tinggi juga disarankan untuk menerima suntikan penguat (booster). Jika Anda tidak yakin apakah sudah divaksinasi atau apakah kekebalan Anda masih cukup, tes darah sederhana dapat membantu memeriksa status imunitas Anda.
Catatan Penting: Vaksin ini tidak dianjurkan untuk individu yang diketahui alergi terhadap salah satu komponen vaksin, termasuk ragi, atau yang pernah mengalami reaksi parah terhadap dosis sebelumnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui alternatif yang sesuai jika diperlukan.
Seberapa Sering Harus Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
Jadwal standar vaksinasi Hepatitis B mencakup tiga dosis dalam waktu enam bulan:
• Dosis pertama: Tanggal mulai yang dipilih
• Dosis kedua: Satu bulan setelah dosis pertama
• Dosis ketiga: Enam bulan setelah dosis pertama
Seri ini biasanya hanya perlu diberikan sekali seumur hidup. Setelah rangkaian ini selesai, sebagian besar orang dewasa yang sehat tidak memerlukan dosis tambahan, kecuali ada rekomendasi dari dokter. Dalam beberapa kasus, seperti pada orang dengan sistem imun yang lemah atau risiko paparan berkelanjutan, suntikan penguat mungkin disarankan.
Tidak Yakin dengan Status Vaksin Anda? Yuk, Perjelas Sekarang
Perlindungan dari vaksin bukan hanya penting saat masa kanak-kanak. Vaksin tetap berperan besar dalam menjaga kesehatan orang dewasa, membantu melindungi tubuh dari infeksi yang bisa menimbulkan masalah serius di kemudian hari. Baik untuk keperluan kerja, perjalanan, maupun perlindungan sehari-hari, menjaga agar vaksin Anda selalu diperbarui adalah salah satu cara paling mudah untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Jika Anda sudah cukup lama tidak meninjau kembali riwayat vaksinasi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya. Bisa jadi Anda perlu menerima dosis lanjutan, atau sekadar memastikan vaksin apa saja yang sudah pernah Anda terima. Konsultasi singkat dengan dokter dapat membantu memberikan kejelasan dan menentukan langkah selanjutnya sesuai usia, gaya hidup, dan kondisi kesehatan Anda.
Di Healthway Medical, kami siap mendampingi Anda. Jika Anda membutuhkan panduan yang jelas atau ingin mulai periksa status vaksinasi Anda, klinik kami siap membantu, agar Anda bisa merasa lebih aman dan percaya diri dalam menjaga kesehatan diri sendiri.