Membangun Perlindungan Sejak Dini Melalui Vaksinasi

Vaksin 6-in-1 Singapura

Sebagai orang tua, salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan anak adalah memastikan mereka terlindungi dari penyakit menular berbahaya sejak usia dini. Di Singapura, Jadwal Imunisasi Anak Nasional (NCIS) merekomendasikan vaksin 6-in-1 sebagai pilihan standar, yang diberikan sejak bayi (mulai usia 2 bulan). Vaksin kombinasi ini tidak hanya mengurangi jumlah suntikan yang dibutuhkan anak, tetapi juga membantu membangun kekebalan yang kuat di masa awal kehidupan mereka yang rentan.

Mari kita lihat lebih dekat bagaimana cara kerja vaksin ini dan mengapa penting dalam melindungi anak sejak dini.

Memahami Vaksin 5-in-1 dan 6-in-1

Kedua vaksin ini merupakan vaksin kombinasi yang melindungi terhadap beberapa penyakit dalam satu suntikan:

  • Difteri (D),
  • Tetanus (T),
  • Pertusis (aP, juga dikenal sebagai Batuk Rejan atau Batuk 100 Hari),
  • Vaksin Polio Inaktif (IPV), dan
  • Haemophilus Influenzae Tipe B (Hib)

Untuk vaksin 6-in-1, kandungannya sama seperti 5-in-1, ditambah dengan:

  • Hepatitis B (HepB)

Nama klinis dari vaksin-vaksin ini adalah DTaP-IPV-Hib untuk 5-in-1 dan DTaP-IPV-Hib-HepB untuk 6-in-1, sesuai dengan kandungan masing-masing. Meskipun vaksin 6-in-1 merupakan standar dalam Jadwal Imunisasi Anak Nasional (NCIS), vaksin 5-in-1 dapat digunakan dalam kasus imunisasi lanjutan, atau jika anak sudah menerima vaksin Hepatitis B secara terpisah.

Memahami perlindungan yang diberikan oleh vaksin ini membantu orang tua dan pengasuh membuat keputusan yang tepat serta menyadari pentingnya imunisasi sejak dini.

Penyakit Apa Saja yang Dilindungi oleh Vaksin Ini?

Vaksin ini dirancang untuk melindungi terhadap beberapa penyakit dalam satu suntikan (hanya 3 dosis), sehingga mengurangi jumlah suntikan yang dibutuhkan anak Anda.

Penyakit-penyakit ini biasanya menyerang bayi dan anak kecil, dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Pemberian vaksin secara bersamaan aman, efektif, dan membantu membentuk perlindungan sejak dini di masa paling rentan anak Anda.

Berikut adalah penjelasan masing-masing penyakit, termasuk cara penularannya, gejala, dan risiko kesehatannya:

DifteriApa itu: Infeksi bakteri serius yang menyerang tenggorokan dan saluran pernapasan. 
Cara penularan: Melalui droplet pernapasan saat batuk atau bersin. 
Gejala: Sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar, dan sulit bernapas. 
Dampaknya: Dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas, kerusakan jantung, bahkan kematian jika tidak ditangani.
TetanusApa itu: Infeksi bakteri yang memengaruhi sistem saraf. Tidak menular antar manusia. 
Cara penularan: Masuk melalui luka atau tusukan dari benda yang terkontaminasi. 
Gejala: Kekakuan otot, rahang terkunci, kejang, dan demam. 
Dampaknya: Dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kejang berat, dan komplikasi yang mematikan.
Pertusis (Batuk Rejan)Apa itu: Penyakit saluran napas yang sangat menular, juga dikenal sebagai batuk 100 hari. 
Cara penularan: Melalui droplet saat batuk atau bersin. 
Gejala: Serangan batuk hebat, muntah, dan suara "whoop" bernada tinggi. 
Dampaknya: Dapat menyebabkan pneumonia, kejang, hingga kerusakan otak, terutama pada bayi.
PolioApa itu: Infeksi virus yang memengaruhi sistem saraf. 
Cara penularan: Melalui makanan, air, atau feses yang terkontaminasi. 
Gejala: Demam, lemas, sakit kepala, leher kaku, dan kelemahan anggota tubuh. 
Dampaknya: Sebagian besar tidak bergejala, tetapi dalam kasus tertentu bisa menyebabkan kelumpuhan atau kematian.
Haemophilus influenzae tipe B (Hib)Apa itu: Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius pada anak di bawah 5 tahun. 
Cara penularan: Melalui droplet atau kontak erat. 
Gejala: Demam, batuk, kesulitan bernapas. 
Dampaknya: Dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan komplikasi serius lainnya.

Vaksin 6-in-1 juga mencakup perlindungan terhadap Hepatitis B:

Hepatitis BApa itu: Infeksi virus yang menyerang hati. 
Cara penularan: Dari ibu ke bayi saat lahir, kontak dengan luka terbuka, atau berbagi barang pribadi yang terkontaminasi darah. 
Gejala: Lemas, mata/kulit menguning (jaundice), nyeri perut, urin berwarna gelap. 
Dampaknya: Dapat menyebabkan penyakit hati kronis, sirosis, atau kanker hati.

Setelah memahami penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin ini, mari pelajari kapan waktu terbaik untuk memberikannya kepada anak Anda.

Kapan & Seberapa Sering Harus Divaksinasi?

Sebagai orang tua, kesehatan dan keselamatan anak Anda adalah prioritas utama, terutama pada tahun-tahun awal saat sistem kekebalannya masih berkembang. Salah satu cara paling efektif untuk melindungi si kecil dari penyakit serius dan berisiko tinggi adalah dengan vaksinasi anak yang tepat waktu.

Jadwal Vaksinasi:

Jadwal vaksinasi membantu memastikan kekebalan terbentuk pada tahap perkembangan yang sesuai. Di Singapura, vaksin 6-in-1 merupakan bagian dari jadwal resmi NCIS dan umumnya diberikan dalam tiga dosis:

  • Dosis pertama pada usia 2 bulan
  • Dosis kedua pada usia 4 bulan
  • Dosis ketiga pada usia 6 bulan

Catatan: Meskipun vaksin 6-in-1 mencakup Hepatitis B, biasanya satu dosis terpisah diberikan saat lahir sebelum rangkaian kombinasi dimulai.

Untuk Orang Dewasa dan Anak Lebih Besar: Tanyakan Tentang Booster Tdap

Meskipun DTaP termasuk dalam jadwal vaksinasi rutin anak, anak yang lebih besar dan orang dewasa mungkin memerlukan booster Tdap untuk mempertahankan perlindungan terhadap difteri, tetanus, dan pertusis.

VaksinKelompok Usia SasaranTujuan
DTaPBayi dan anak kecilVaksinasi primer (bagian dari 5-in-1/6-in-1)
TdapAnak lebih besar & dewasaBooster untuk menjaga kekebalan

Jika Anda tidak yakin kapan terakhir kali menerima dosis, konsultasikan dengan dokter Anda.

Apa yang Dapat Diharapkan Saat & Setelah Vaksinasi

Mengetahui apa yang akan terjadi selama janji vaksinasi dapat membantu mengurangi kekhawatiran Anda sebagai orang tua. Proses vaksinasi anak biasanya cepat dan sederhana, namun tetap penting untuk mempersiapkan diri.

Sebelum janji temu, pastikan anak Anda cukup istirahat dan sudah makan ringan. Bawa buku kesehatan anak, dan pakaikan pakaian yang memudahkan akses ke paha bagian atas atau lengan atas untuk penyuntikan.

Selama vaksinasi, anak Anda mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman, namun hanya berlangsung singkat. Efek samping umum yang mungkin muncul setelahnya meliputi:

  • Demam ringan
  • Kemerahan, bengkak, atau nyeri di area suntikan
  • Rewel atau mudah marah
  • Kehilangan nafsu makan sementara atau mengantuk

Gejala-gejala ini umumnya ringan dan akan hilang dalam satu hingga dua hari. Anda dapat mengompres dingin pada area suntikan atau berkonsultasi dengan dokter mengenai pemberian parasetamol jika diperlukan. Namun, segera cari bantuan medis jika anak mengalami demam tinggi, menangis terus-menerus selama lebih dari 3 jam, pembengkakan parah, atau perilaku yang tidak biasa.

DTaP

Jadwalkan Vaksinasi Anak Anda

Lindungi si kecil dari penyakit serius sejak dini. Jadwalkan vaksinasi 5-in-1 atau 6-in-1 anak Anda di Healthway Medical terdekat.

Jadwalkan Vaksinasi Anda