
Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks merupakan kanker yang paling umum ke-10 pada wanita Singapura. Ini adalah jenis kanker yang terbentuk di serviks, bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Dengan deteksi dini, kanker serviks dapat diobati secara efektif.
Apa yang menyebabkan kanker serviks?
Kanker serviks biasanya disebabkan oleh virus yang disebut human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang sangat umum yang ditularkan melalui kontak seksual. Sebagian besar orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV pada suatu titik dalam hidup mereka, tetapi sistem kekebalan tubuh biasanya membersihkan virus tersebut. Namun, beberapa individu mengalami infeksi persisten dengan jenis tertentu dari HPV, yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Apa saja gejala kanker serviks?
Pada tahap awal kanker serviks, mungkin tidak ada gejala sama sekali. Oleh karena itu, tes Pap rutin sangat penting untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Saat kanker berkembang, gejala berikut mungkin muncul.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter Anda. Mengalami gejala ini tidak berarti Anda memiliki kanker serviks. Kondisi lain, seperti infeksi, juga dapat menyebabkan gejala serupa. Namun, jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui penyebabnya dan menerima pengobatan yang tepat.
Bicaralah dengan dokter umum terdekat Anda.Bagaimana cara Anda melindungi diri dari kanker serviks?
1) Vaksinasi HPV
Infeksi HPV: Infeksi persisten dengan jenis-jenis HPV berisiko tinggi adalah penyebab utama kanker serviks. Vaksinasi HPV dapat membantu melindungi dari jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks.
Vaksin ini paling efektif saat diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual. Disarankan untuk pria dan wanita berusia antara 9 dan 26 tahun. Untuk informasi lebih lanjut mengenai usia ideal untuk mendapatkan vaksin HPV, baca lebih lanjut di sini.
2) Tes Pap Rutin
Tes Pap dapat membantu mendeteksi sel-sel abnormal di leher rahim secara dini, sebelum berubah menjadi kanker. Semua wanita berusia 25 tahun ke atas yang pernah berhubungan seks sebaiknya melakukan tes Pap sekali setiap 3 tahun (untuk wanita berusia 25 hingga 29 tahun) atau tes HPV (atau HPV DNA) sekali setiap 5 tahun (untuk wanita berusia 30 tahun ke atas).
3) Praktik Seks Aman
Menggunakan kondom dan membatasi jumlah pasangan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV dan, oleh karena itu, risiko kanker serviks.
4) Jangan Merokok
Merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengekspos leher rahim pada karsinogen berbahaya, meningkatkan risiko kanker. Berhenti merokok atau tidak merokok dapat membantu mengurangi risiko kanker serviks.
Dengan deteksi dini, kanker serviks dapat diobati secara efektif. Kurangi risiko terkena kanker serviks dengan melakukan vaksinasi HPV dan tes pap rutin secara teratur.
Segera pesan vaksinasi HPV Anda. Jadwalkan Tes Pap Anda